Logo SMP Pasundan 1 Bandung

Prestatif

Adalah melakukan sesuatu dengan pikiran yang diwujudkan dengan memiliki nilai-nilai keunggulan, sehingga memperoleh penghargaan dari orang lain. Prestatif dalam konsep "Pasone Pinter" dapat diartikan perilaku siswa yang selalu berambisi ingin maju (ambition drive) oleh karena itu siswa yang ingin berhasil dalam pembelajaran janganlah mudah menyerah dan tidak mau berjuang, tetapi harus bersemangat tinggi dan berjuang berambisi untuk maju dengan komitmen tinggi terhadap pembelajarannya.

Inovatif

Yaitu usaha seseorang dengan mendayagunakan pemikiran, kemampuan imajinasi,berbagai stimulan, dan individu yang mengelilinginya dalam menghasilkan produk baru, baik bagi dirinya sendiri ataupun lingkungannya dalam konsep "Pasone Pinter" Inovatif yaitu kemampuan siswa SMP Pasundan 1 Bandung dalam mendayagunakan kemampuan dan keahlian untuk menghasilkan karya baru. "Berpikir Inovatif yaitu proses berpikir yang menghasilkan solusi dan gagasan diluar bingkai konservatif."

Edukatif

Yaitu suatu kegiatan yang sangat menyenangkan dan dapat merupakan ciri atau alat pendidikan yang bersifat mendidik dan bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan berbahasa, berfikir serta bergaul dengan lingkungann atau untuk menguatkan dan menterampilkan anggota badan siswa SMP Pasundan 1 Bandung, mengembangkan kepribadian, mendekatkan hubungan antara pengasuh dengan pendidik (anak didik), kemudian menyalurkan kegiatan anak didik dan sebagainya.

Relijius

Adalah kata religi yang berasal dari bahasa asing religion sebagai bentuk dari kata benda yang berarti agama atau kepercayaan akan adanya sesuatu kekuatan kodrati diatasmanusia. Sedangkan religius berasal dari kata religious yang berarti sifat religi yang melekat pada diri seseorang. Dalam konsep "Pasone Pinter" Religius sebagai salah satu nilai karakter dideskripsikan sebagai sikap dan prilaku siswa SMP Pasundan 1 Bandung yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama Islam. Karakter religius ini sangat dibutuhkan oleh siswa dalam menghadapi perubahan jaman dan degradasi moral, dalam hal ini siswa diharapkan mampu memiliki dan berprilaku dengan ukuran baik dan buruk yang didasarkan pada ketentuan dan ketetpan agam